Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
Perjuangan
Bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan merupakan perjalanan panjang yang
penuh pengorbanan. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas berdirinya
organisasi kebangsaan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 merupakan tonggak
kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Salah satu puncak
pergerakan nasional ini adalah diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928
yang menjunjung tinggi semangat persatuan. Dengan rasa senasib dan
sepenanggungan inilah, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
memberikan adicita perjuangan bangsa yang telah diperjuangkan berabad-abad
lamanya.
Gerakan
Pramuka pun tidak lepas dari perjuangan bangsa untuk memperoleh kemerdekaan.
Terbukti pada masa pergerakan nasional, Boedi Oetomo mendirikan “Nationale Padvinderij”, Syarikat Islam
mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij”, Nationale Islamietishe
Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch
Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Begitu
pun dengan Peristiwa sumpah pemuda yang menjadikan peran Gerakan Kepanduan pada
waktu itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena semangat Nasionalismenya
yang ikut mendorong akan tercapainya Kemerdekaan Indonesia.
Gerakan
Pramuka telah menyimpan dengan cara tersendiri catatan sejarah ini. Perjalanan
panjang perjuangan Bangsa Indonesia tersebut menjadi kiasan dasar dalam Gerakan
Pramuka. Hal ini dapat kita telusuri dari nama golongan dalam jenjang
pendidikannya.
Golongan
Siaga merupakan wadah pembinaan bagi anak berusia 7 – 10 tahun, merupakan
kiasan dari masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial
Belanda untuk merintis kemerdekaan yang ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20
Mei 1908. Siaga juga memiliki maksud bersegera untuk memulai dengan pembangunan yang
membutuhkan bantuan kesadaran
yang tinggi dan penataan yang
baik. Oleh sebab itu, golongan ini memiliki tiga tingkatan yaitu : Siaga Mula,
Siaga Bantu, dan Siaga Tata.
Golongan
selanjutnya, yaitu Penggalang yang anggotanya anak berusia 11 – 15 tahun,
diambil dari masa untuk menggalang persatuan dan kesatuan pemuda yang ditandai
dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Tingkatan yang ada pun sejalan
dengan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau bahan-bahan kemudian dirakit atau disusun dan akhirnya
dapat diterapkan dalam
pembangunan bangsa dan negara. Itulah sebabnya golongan ini memiliki tiga
tingkatan, yaitu : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap.
Seperti
halnya Golongan Siaga dan Penggalang, kelanjutan dari dua golongan tersebut
adalah golongan Penegak (beranggotakan remaja berusia 16 – 20 tahun) memiliki
kiasan dalam menegakan negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17
Agustus 1945. Diperlukannya bantara-bantara
atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan mermoral yang
sanggup melaksanakan
pembangunan menjadikan Golongan Penegak ini memiliki dua tingkatan yaitu:
Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
Pendidikan
Gerakan Kepanduan adalah pendidikan yang berkelanjutan, tidak bisa berhenti
sampai titik tertentu, seperti halnya perjuangan Bangsa Indonesia yang
terus-menerus. Bangsa Indonesia tidak pernah puas terhadap kemerdekaan
yang telah diraih karena esensi dari kemerdekaan itu adalah awal dari
perjuangan untuk membangun bangsa. Masa ini disebut masa memandegani atau
mengelola pembangunan dan mengisinya yang selanjutnya dikiaskan dalam Golongan
Pandega (beranggotakan pemuda berusia 21 – 25 tahun).
Buah dari
semua jenjang pendidikan Gerakan Pramuka ini diharapkan dapat melahirkan
manusia Indonesia yang dapat membina bangsa dan negara serta dapat menjadi
pemimpin yang bisa diandalkan.
Kiasan
dasar ini menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka yang lahir dan mengakar di bumi
nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan
Indonesia dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
Gerakan Pramuka mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan
bangsa. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan
juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia
dalam menegakan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia
selama-lamanya.
Pengertian Pramuka Kepramukaan dan
Gerakan Pramuka. Terdapat perbedaan antar istilah Pramuka, Kepramukaan
dan Gerakan Pramuka.
- Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya orang-orang berjiwa muda dan suka berkarya. Kata berjiwa muda disini merupakan ukuran semangat untuk maju.
- Kepramukaan adalah nama kegiatan yang ada di dalam pramuka itu sendiri, kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan. Ada banyak sekali kegiatan yang ada di Pramuka (Akan di bahas pada Postingan berikutnya)
- Gerakan Pramuka adalah wadah atau organisasi tempat pramuka itu berkumpul dan menyelesaikan masalah secara bersama. tingkatan organisasi ini misalnya seperi Gerakan Pramuka Kwartir Daerah, Gugus depan dan lain sebagainya (lebih rinci akan khusus di bahas pada struktur organisasi Gerakan Pramuka)
Untuk mempermudah dalam mengingat, Bedakan saja ketiga istilah tersebut
secara singkat seperti di bawah ini
- Pramuka mengacu kepada orang nya (peserta didik, pembina, andalan dalam hal ini)
- Kepramukaan mengacu kepada nama kegiatan (seperti jambore dsb)
Gerakan Pramuka mengacu
kepada organisasinya (seperti Gugus Depan, dsb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar